Friday, March 30, 2012

Hidup Untuk Ibadah

"Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-ku" (Qs. Adz dzariyaat:56).

Ayyuhal ikhwan..
Hadirnya kita di dunia ini adalah untuk menyembah ALLAH SWT. Betapa lemahnya kita sebagai seorang hamba. jantung,paru-paru,hati, peredaran darah,usus,lambung dan segala organ dalam tubuh kita sendiri kita tak punya kuasa untuk mengaturnya. Semuana bekerja berdasarkan perintah dari yang menciptakan.

Betapa bergantungnya kita kepada Allah swt, dan sepantasnyalah kita tidak pernah sombong walau sedikitpun.Umur kita samapai saat ini juga merupakan kemurahan pemberian Allah swt.
Belum tergerakkah hati kita untuk kembali kepada Allah swt. Memantapkan azzam kita menjadi hamba pengabdi, yang selalu memberikan amal terbaik kepada sang pencipta. Semua energi yang kita miliki, hendaknya di pergunakan sebanyak-banyaknya untuk kemaslahatan perjalanan kita menuju ridho-nya. Ketahuilah, perjalanan kita takselamanya mulus. Selalu ada riak-riak yang menyebabkan perjalanan tersebut. Maka siapkan bekal sebanyak-banyaknya untuk menghilangkan kepenatan dan kelelahan. Seorang hamba tiada pernah beristirahat mempersiapkan bekalnya, sebelum perjalanan yang panjang harus berakhir. Sesungguhnya merugi mereka yang mengisi hari tanpa beramal, melewati hari tanpa ibadah. Bukankah perjalanan kita pasti akan berakhir? maka bagaimana mungkin dalam perjalanan selanjutnya kita tak mempersiapkan bekal?

Ingatlah.. kita bukan hewan dan tumbuhan, yang kehadirannya hanya di dunia ini saja, maka wajar kalau hewan kerjaan mereka hanya makan, tidur dan kawain. Mereka tidak mempertanggung jawabkan apa yang mereka lakukan di dunia ini. Sementra kita diberikan akal pikiran utnuk mencapaik kesempurnaan pengabdian. Betapa banyak kita temui mereka yang menjalani aktivitas kehidupan tak ubahnya aktivitas yang dilakukan hewan. Roda kehidupan senantiasa berputar dikisaran aktivitas itu, tanpa aktivitas lain. Tanpa ibadah, tanpa amal, tanpa baca al-qur'an, tanpa sholat, tanpa amal sosial dan tanpa aktivitas mengabdikan diri pada Tuhannya.

Sungguh menyedihkan, hidup yang singkat ini diisi dengan tidur-tiduran. Disi dengan aktivitas keduniaan tanpa menyisakan sedikitpun aktivitas menjemput pundi amal untuk dibawa ke negeri akhirat.  Bukankah akhirat itu kekal, tiada berakhir? surga terlalu sayang dilewatkan dengan mengisi hidup tanpa amal. Maka selagi nafas masih di kerongkongan, mari beramal dengan penuh kesungguhan. Ada begitu banyak peluang amal yang Allah sediakan setiap harinya, yang sayang sekali untuk di lewatkan. Jangan jadi orang yang miskin di akhirat nanti karena ketiadaan bekal amal yang dibawa. Jangan sampai kita jadi orang yang menderita didunia dan dan terlempar ke neraka.

Jadilah pribadi bahagia didunia, sentosa disurga. Lenyapkan segera riak-riak kemalasan. empar jauh-jauh kelalayan. Mari genggam surga dengan cinta pada sang pencipta. Rengkuh keridhaanya dengan amal terbaik yang sanggup kita kerjakan. Sudah saatnya kita kembali kejalur penciptaan yang sesungguhnya. Cukuplah dosa yang kita lakukan dimasa lalu, sebagai kenangan kekonyolan kita sebagai seorang hamba. Kita perbaiki dan tutup lubang-lubang aibnya dengan amal terbaik kita. Mari bersama buat sejarah kehidupan yang dipenuhi dengan amal unggulan. Sejarah kehidupan yang dipenuhi dengan amal kebaikan kepada siapapun. Setiap kita pasti ditanya tentang apa yang kita lakukan didunia. Maka selagi ada waktu dan nafas masih di tenggorokan tak ada waktu terlambat untuk kembali berlayar, mengudara, menempuh perjalanan untuk menjemput pundi-pundi pahala yang Allah swt sediakan.Setiap kita istimewa, maka jadilah pribadi istimewa di hadapan manusia, terlebih di hadapan sang pencipta.
Dalam menjalani kehidupan didunia ini, manusia selalu menghadapi dengan dua keadaan silih berganti. Suatu saat merasakan keadaan suka, saat lain merasakan duka. Pada saat bahagia terkadang manusia menjadi lupa. Sebaliknya saat duka menderita, sering kali manusia berkeluh kesah. Bagi hamba Allah swt yang beriman, hidup adalah ujian. Selama hidup, selama itulah kita diuji oleh Allah swt.

" Yang menciptakan mati dan hidup" untuk menguji kamu siapa diantara kamu yang lebih baik amalnya. Dan dia maha perkasa, lagi maha pengampun."(Qs. Al-mulk ayat :2).
Sejatinya kehidupan ini adalah ujian dan cobaan, sehingga akan diketahui kelak siapa orang yang paling baik amal dan perbuatannya. Dengan demikain, seluruh yang terkandung dalam hidup ini adalah ujian. Jadi, senang-sedih, bahagia-sakit, kenyang-lapar, haus-kembung, kaya-miskin, cantik-buruk dan lain sebaginya tidak lebih daripada ujian. Maka berlomblah untuk meraih pribadi yang paling baik disisi Allah SWT. Allahua'alam bish showab.

No comments:

Post a Comment

Silahkan Berkomentar Disini :